Rabu, 21 Oktober 2020

KESADARAN POSITIF YANG DIBANGUN OLEH DOA

Ada empat kesadaran positif yang dibangun oleh doa diri seorang muslim.Manakala keempat kesadaran tersebut berkumpul dan menyatu dalam jiwa, maka lahirlah sosok muslim yang tegar, sabar, dan tangguh dalam menghadapi persoalan hidup.

     Pertama, kesadaran bahwa segala yang ada pada diri kita adalah milik Alloh sepenuhnya. Alloh yang menciptakan, menghidupkan, memberi rizki, merawat, dan menjaga kita. Alloh pula yang melimpahkan kesehatan, kelapangan hidup, nikmat material dan seperitual kepada kita. Karena kita adalah milik Alloh, ada karena kehendak Alloh, dan bertahan hidup karena karunia-Nya semata; maka segala kenikmatan dan potensi yang ada dalam hidup kita sepantasnya ditujukan untuk sarana mengabdi kepada-Nya. Kesehatan, harta kekayaan, keluarga, dan semua kenikmatan lainnya adalah titipan Alloh. Kita harus merawatnya, dengan cara memaksimalkan pemanfaatannya secara benar. Dengan adanya kesadaran positif ini, tidak akan ada penyalahgunaan nikmat untuk bermaksiat kepada-Nya. Kesadaran ini akan membuahkan tauhid dan ketaatan, dan membebaskan diri dari syirik dan kemaksiatan. Sebagaimana diamanatkan oleh Alloh dalam fiman-Nya,

   " Hai manusia, beribadahlah kepada Rabb kalian yang telah menciptakan kalian dan orang - orang yang sebelum kalian, agar kalian bertaqwa.
   " Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagi kalian dan langit sebagai atap, dan dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah - buahan sebagai rizki untuk kalian. Karena itu janganlah kalian mengadakan sekutu - sekutu bagi Alloh, padahal kalian mengetahui. (Al-Baqarah [2]: 21-22)

    Kedua, kesadaran bahwa suatu saat, diri kita beserta seluruh kenikmatan yang kita miliki akan diambil oleh Alloh kembali. Manusia dan segala kenikmatannya yang diterimanya, adalah makhluk yang tidak kekal. Ada permulaan dan ada penutupan, ada kelahiran dan ada pula kematian. Tatkala Alloh telah meminta kembali barang yang dititipkan pada diri seorang hamba, maka hamba tersebut tidak akan mampu untuk menolak dengan mengundur - undurkannya. Alloh seringkali melimpahkan karunia-Nya kepada seorang hamba tanpa diduga - duga, begitu pula Alloh bisa menariknya kembali dalam sekejap mata.